BaliBlogger
Minggu, 29 Januari 2012 7 komentar

KOI-961, Sistem Planet Terkecil

Astronom menemukan tiga planet melalui penelitian wahana antariksa tanpa awak Kepler milik NASA. Tiga planet tersebut berukuran 0,78, 0,73, dan 0,57 diameter Bumi (12.756 km pada ekuator). Ketiga planet ini terletak di konstelasi Cygnus, berjarak 1,2 kuadriliun km dari Bumi. Ia tidak sekedar menunjukkan mampu menemukan planet-planet di bintang lain melainkan juga menunjukan kalau ia mampu untuk mendeteksi planet yang bahkan lebih kecil dari Bumi dan menunjukkan betapa sistem keplanetan yang ada di Galaksi Bima Sakti sangat beragam.

http://homepage.mac.com/exploradores/PHL_Images/PS_KOI_961.jpg

Tiga planet yang ditemukan Kepler sedang mengitari bintang tunggal bernama KOI-961, bintang katai merah redup yang berada 130 juta tahun cahaya dari Bumi. Yang menarik sistem keplanetan di KOI-961 ini memiliki kemiripan skala dengan sistem Jupiter dan satelit-satelitnya. Artinya, planet di sistem ini memiliki ukuran yang kecil. Dan memang demikian. Ketiga planet di sistem KOI-961 ini memiliki ukuran 0,78, 0,73 dan 0,57 kali radius Bumi, dengan yang terkecil memiliki ukuran hampir sama dengan Mars.

“Inilah sistem “tata surya” terkecil yang pernah ditemukan sampai saat ini dan inilah bukti keragaman sistem keplanetan di galaksi kita”, kata John Johnson kepala penelitian dari Exoplanet Science Institute milik NASA di California Institute of Technology, Pasadena.

Kamis, 12 Januari 2012 5 komentar

Tempat-Tempat Unik dan Ekstrim di Alam Semesta

Astronomi adalah ilmu yang tidak ada habisnya jika di pelajari, karena begitu luasnya alam semesta kita. Berikut adalah tempat-tempat unik di alam semesta ini :

1. Planet Jupiter

Jupiter adalah planet terdekat kelima dari matahari setelah Merkurius, Venus, Bumi dan Mars. Jarak rata-rata antara Jupiter dan Matahari adalah 778,3 juta km. Jupiter adalah planet terbesar dan terberat dengan diameter 14.980 km dan memiliki massa 318 kali massa bumi. Periode rotasi planet ini adalah 9,8 jam, sedangkan periode revolusi adalah 11,86 tahun.


Awan badai berkecepatan hingga 600 km/jam telah terjadi di Planet Jupiter selama hampir 347 tahun sejak pertama kali berhasil diamati pada tahun 1665.


2. Europa, satelit Jupiter

Europa adalah satelit keenam dari planet Jupiter. Europa ditemukan pada tahun 1610 oleh Galileo Galilei (dengan pembantahan dari Simon Marius, yang mengklaim bahwa ia telah menemukannya pada tahun 1609). Satelit ini dinamakan atas seorang wanita bangsawan Phoenicia yang bernama Europa, yang kemudian dinikahi oleh Zeus dan menjadi ratu dari Kreta. Satelit ini adalah satelit terkecil dari empat satelit Galilean.



Europa, adalah salah satu bulan planet Jupiter memiliki palung samudera terdalam di tata surya. Kedalamannya diperkirakan mencapai 100 km atau 10 kali lipat palung Mariana, titik terdalam di Bumi.


3. Io, satelit Jupiter

Io adalah bulan planet Yupiter yang terdekat di antara empat bulan Galileo, serta merupakan bulan keempat terbesar di Tata Surya. Panjang diameter Io adalah 3.642 kilometer. Nama Io diambil dari mitologi Yunani, yaitu nama seorang pendeta Hera yang menjadi salah satu kekasih Zeus.



Io memiliki samudera batu cair atau magma yang baru dideteksi di bawah permukaan satu dari beberapa satelit Jupiter, Io akhirnya menjelaskan mengapa dia mempunyai gunung berapi paling banyak dalam tata surya.

Melalui pesawat anatriksa Galileo yang terakhir mengorbit pada tahun 2003, NASA menganalisa satelit Jupiter tersebut. Alhasil Io mempunyai lapisan magma cair di bawah permukaan Io. Hasil penemuan yang menakjubkan adalah Io memiliki sedikitnya 200 gunung berapi aktif di permukaannya.

Dalam penelitiannya tersebut NASA memperkirakan Io memiliki samudera magma 50 kilometer dalamnya dan 1200 derajat celcius temperaturnya. menurut para peneliti NASA itulah yang menyebabkan gunung berapi merata di permuakaan Io, tidak seperti di Bumi yang hanya permukaan panas saja yang di huni oleh gunung berapi.

Io adalah benda angkasa selain Bumi yang memiliki gunung berapi aktif walaupun dengan ukuran sedikit lebih besar dari Bulan (satelit Bumi).

Letusan gunung berapi di Io memuntahkan sediktinya 100 kali lipat lava setiap tahunnya dibanding dengan Bumi. Saat meletus, Io mengepulkan asap vulkanis hingga 300 kilo meter keatas permukaanya dengan kecepatan mencapai satu kilometer per detik. Ini 20 kali lebih cepat daripada letusan gunung berapi di Bumi.

 
;